Studi yang dilakukan di Harvard dan beberapa lembaga kesehatan Amerika menunjukkan sebuah hasil yang menggemburakan bagi para penikmat coklat. Kandungan dalam coklat, khusunya pada coklat hitam, memiliki kemampuan untuk memberi manfaat bagi tubuh manusia. Manfaat tersebut berasal dari flavonoid yang terkandung dalam coklat hitam dapat berfungsi sebagai antioksidan sehingga memperlancar aliran darah. Konsumsi coklat panas setiap hari dapat memperlambat risiko penyakit kehilangan daya ingat seperti Alzheimer. Dewasa ini, setiap tahunnya ada 4,6 juta kasus penyakit penurunan daya ingat (demensia), di mana penyakit Alzheimer adalah penyebab demensia terbanyak yaitu 60-70% dari seluruh kasus demensia (Alzheimer’s Disease International, 2008).
           Alzheimer merupakan salah satu penyakit kemunduran daya ingat yang biasa terjadi pada lanjut usia (65 tahun ke atas) di mana dalam sebagian besar kasus tidak ketahui secara pasti penyebabnya. Etiologi Alzheimer merupakan kobinasi fator genetik dan faktor lingkungan. Risiko terkena Alzheimer semakin tinggi seiring dengan bertambah tuanya usia seseorang, yaitu dua kali lebih tinggi setiap lima tahun dalam interval umur 65 hingga 85 tahun (Nowotny, et al, 2001). Penyebab genetik pada Alzheimer dikarenakan adanya mutasi yang dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan terjadinya kematian pada sel-sel otak. Mutasi gen terjadi pada sekitar 20 tahun sebelum pasien menderita penyakit Alzheimer sehingga dapat dicontohkan apabila seseorang menderita Alzheimer pada usia 70 tahun maka kerusakan sel di otak sudah dimulai sejak usia 40 tahun yang semakin lama semakin memburuk. Maka tidak heran apabila ada beberapa kasus Alzheimer yang diderita oleh pasien dalam usia produktif. Percepatan kematian sel pada otak ini dapat didukung dengan faktor pola hidup sehat seseorang.
           Pola hidup sehat seseorang akan mempengaruhi kesehatan otaknya juga di mana kondisi otak yang sehat akan membantu memperlambat terjadinya Alzheimer. Pola hidup sehat tersebut memiliki enam pilar utama (Smith, et al. 2015) yaitu keteraturan olahraga, pola makan sehat, stimulasi mental, tidur yang berkualitas, manajemen stres, dan keaktifan kehidupan sosial. Keseimbangan enam pilar tersebut memiliki peran sebagai upaya pencegahan penyakit demesia seperti Alzheimer. Dalam enam pilar tersebut disebutkan adanya pola makan yang sehat sebagai salah satu bagian penting mencegah Alzheimer, contohnya adalah dengan konsumsi buah. Salah satu buah yang sehat dikonsumsi untuk mencegah demesia adalah kokoa atau coklat. Kokoa merupakan salah satu buah yang banyak dikonsumsi masyarakat dalam berbagai bentuk makanan atau bahkan minuman. Kokoa dapat diolah sebagai coklat batangan, perasa kue, minuman, dan lainnya yang dengan mudah dapat diperoleh dan dikonsumsi masyarakat.
Penelitian Konsumsi Dua Cangkir Coklat Panas
           Penelitian yang dilakukan oleh National Institute on Aging dan the National Heart, Lung, and Blood Institute melibatkan 60 orang yang tidak menderita demensia dengan umur rata-rata 73 tahun. Penelitian ini dilakukan secara kohort di mana partisipan diberikan dua cangkir coklat panas setiap harinya dalam 30 hari dan tidak mengonsumsi coklat lainnya dalam bentuk apapun. Setelah penelitian selesai, dilakukan tes kemampuan berpikir dan daya ingat menggunakan tes ultrasound untuk mengukur aliran darah ke otak. Hasil yang ditemukan adalah dengan mengonsumsi dua cangkir coklat panas tiap hari akan meningkatkan aliran darah ke otak.
          Pada pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) yang merupakan pemeriksaan untuk deteksi dini suatu penyakit dalam tubuh, menunjukkan bahwa hanya 24 dari 60 partisipan dengan kerusakan sel otak yang sangat kecil. Kerusakan sel otak pada area kecil tersebut juga akibat adanya aliran darah yang tidak dapat diperbaiki pada 18 partisipan sejak awal penelitian. Penelitian ini juga dilakukan di Harvard di mana menunjukkan hasil yang tidak berbeda yaitu mengonsumsi coklat dapat meningkatkan daya pikir dan daya ingat karena aliran darah ke otak menjadi lebih baik sehingga dapat mencegah Alzheimer dan penyakit kesehatan mental lainnya.
Kandungan dalam Coklat
           Dengan hasil penelitian di atas, menimbulkan pertanyaan, apa kandungan dalam coklat yang dapat memicu kelancaran aliran darah ke otak? Coklat merupakan hasil dari olahan dari tanaman kakao yang mengandung senyawa flavanoid dengan berbagai manfaat bagi tubuh manusia. Olahan dari kakao ini akan menghasilkan coklat dengan beberapa jenis, seperti coklat hitam dan coklat putih. Pada coklat hitam kandungan flavonoid lebih banyak dibandingkan dengan coklat putih karena pada coklat putih telah terjadi ikatan antara flavonoid dengan protein susu. Senyawa flavonoid dalam kakao dapat membuat aliran darah menjadi lancar sehingga aliran darah ke otak juga akan meningkat guna meminimalkan kerusakan sel pada otak. Flavoniod yang memiliki fungsi lain sebagai antioksidan juga dapat mengurangi radikal bebas dalam tubuh manusia sehingga mampu untuk menjadi salah satu bentuk pertahanan tubuh terhadap serangan oksigen yang reaktif.
         Coklat hitam akan meningkatkan nitrat oksida (NO) dalam darah yang memacu kerja organ sehingga tubuh aktif melakukan aktivitas metebolisme yang membutuhkan oksigen. Oksigen yang masuk kedalam tubuh tersebut dapat bersamaan dengan masuknya radikal bebas yang akhirnya berpengaruh terhadap penurunan kemampuan kognitif dan penurunan daya ingat pada orang yang lanjut usia, yang biasa disebut penyakit Alzheimer. Melalui pengonsumsian coklat yang mengandung senyawa flavonoid maka akan meningkatkan aliran darah ke otak sehingga dapat meningkatkan kemampuan kinerja otak dan menghindari dari kehilangan daya pikir dan daya ingat.
         Konsumsi dua cangkir coklat hitam panas secara teratur dan dalam jumlah yang sesuai akan membantu dalam mencegah atau memperlambat risiko terkena Alzheimer. Dua cangkir coklat hitam tiap harinya akan meingkatkan kadar flavonoid sebagai antioksidan sehingga kinerja dalam tubuh akan optimal dan aliran darah ke otak pun akan lancar. Dr. Gary Small dari Harvard menegaskan bahwa antioksidan akan didapatkan dari coklat hotam, pada susu coklat hanya sedikit dan pada coklat putih sudah hampir tidak ada. Kaitannya dengan pencegahan Alzheimer juga harus diawasi konsumsi coklatnya, apabila memakan terlalu banyak memakan coklat manis akan menaikkan kadar kalori tubuh sehingga berdampak buruk bagi kesehatahan otak.
       Alzheimer merupakan salah satu penyakit genetik namun dapat juga dicegah dengan pola hidup yang sehat. Aliran darah yang lancar ke otak akan memberi asupan nutrisi dan oksigen yang cukup pada sel-sel otak sehingga menghindari kematian sel. Selain coklat, juga banyak buah dan sayur lainnya yang dapat berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh. Pola hidup dan pola makan yang sehat akan membantu seseorang dalam mencegah suatu penyakit, termasuk Alzheimer yang saat ini mulai banyak terjadi di masyarakat.
Daftar Pustaka
Alzheimer’s Disease Internasional. 2008. Piagam Global Penyakit Alzheimer. [online] Available from https://www.alz.co.uk/sites/default/files/pdfs/alzheimers-charter-indonesian.pdf. Cite on 2015 May 24 at 5 pm
BBC Indonesia. 2012. Tanda-tanda Alzheimer 20 tahun Sebelum Gejala Terlihat. [online] Available from http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2012/11/121106_alzheimer_detection. Cite on 2015 May 24 at 7 pm.
Brown, D. 2013. Hot Chocolate May Help Keep The Brain Healthy, Says Study. [online] Available from http://www.alzheimers.org.uk/site/scripts/news_article.php?newsID=1733. Cite on 2015 May 25 at 4 am
Nowotny, P., Kwon, JM., & Goate, AM. 2001. Alzheimer Disease. Encyclopedia of Life Sciences. [online] Available from www.els.net. Cite on 2015 May 24 at 8 pm.
Sudibyo, A. 2012. Peran Cokelat Sebagai Produk Pangan Derivat Kakao yang Menyehatkan. Jurnal Riset Industri. Vol 4. No1. pp. 23-40.
Surja, SS., Kristanti, S., dan Ariwibowo, H. 2010. Pengaruh Coklat Terhadap Kardiovaskuler. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia. Vol . No 1. pp 43-47.
Â