Mengapa ketika mendengar kalimat, cinta tak harus memiliki, ketakukan muncul?
Mengapa sebenarnya? Apa yang ditakutkan?
Mungkin karena kita tak terbiasa, kita tak pernah diajarkan merasa cinta tapi tak memiliki
Cinta pada ayah-ibu, Alhamdulillah kita miliki mereka
Cinta pada Tuhan, Alhamdulillah Ia dekat bila kita mendekat
Cinta pada teman, Alhamdulillah mereka selalu menemani kita
Lalu, bagaimana dengan konsep cinta tapi tak harus memiliki? Ketakutan itu muncul karena kita tak pernah merasakan sebelumnya.
Sama ketika melalukan suatu hal itu pertama kali, tentu ada rasa takut akan jatuh, khawatir akan tenggelam, dan lainnya.
Cinta, ada yg bilang ia berbeda dengan rasa ingin memiliki. Tapi kebanyakan hal yang kita cintai tentu kita miliki. Apakah kita menyalahkan naluri yang otomatis ingin memiliki jika mencintai? Tapi ku rasa, bagaimana dewasanya kita dalam menyikapi, rasa sakit akan ada dalam menerima kenyataan cinta tak harus memiliki.
Sekian.